Ada teman menanyakan lowongan pekerjaan kepada saya, tapi saya tidak bisa membantunya karena saya tidak punya pekerjaan untuk dia. Saya tidak punya perusahaan, dan saya bukan bos, jadi saya belum dapat membantunya memberi pekerjaan. Tapi mungkin melalui Blog ini saya bisa share pengalaman bagaimana saya bisa mendapat pekerjaan 16 tahun lalu.
Saya menjadi white collar employee, pekerja kerah putih sudah 16 tahun. Setelah selesai kuliah (2004), saya mulai bekerja sebagai sales regulator gas, kemudian penjaga warnet, sales jasa kursus, sales forex, sales barang engineering sampai akhirnya saat ini saya bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan transnasional. Hobi saya nge-Blog
Baiklah, sampai hari ini saya merasa belum sukses, namun setiap orang tentu memiliki definisi suksesnya masing-masing. Ada yang berpendapat keadaan saya hari ini katanya "sudah sukses." Katanya ya... Jadi saya mengaminkan saja.
Jujur, keluarga saya tidak mendidik kami untuk memiliki visi masa depan. Pokoknya kami hanya disuruh sekolah sampai S1 dan cari pekerjaan. Selepas SMP, orang tua saya mengarahkan saya untuk masuk SMA, saya nurut. Katanya SMA memiliki kemungkinan lebih besar untuk lanjut ke S1, karena maunya mereka saya harus kuliah. Kalau kamu mau segera bekerja, pilih SMK. Begitulah.
Saya lulus SMA tahun '99, lanjut ke perguruan tinggi. Saya memilih STIE, jurusan manajemen. Tahun 2004 saya lulus kuliah bergelar SE, hobi saya ngutak-ngatik komputer. Setelah bergelar sarjana S1, saya bingung mau cari kerja di mana. lucu kan...?
Saya memulai karir saya dengan modal doa, hormat orang tua, dan jujur. That's it! Karena hormat orang tua, jadi saya rajin cari lowongan kerja. Ketemu lah dengan lowongan kerja Cobra Group. Orang-orang sales yang karir nya dimulai dari bawah, saya rasa tahu atau setidaknya pernah mendengar tentang Cobra Group ini, iklannya banyak di koran-koran untuk mencari karyawan yang ingin ber-pendapatan menarik. Di terimalah saya bekerja di situ. Di situ saya harus memakai seragam kemeja putih dan celana panjang hitam kemudian ikut mentor saya keliling kota Manado. Kami berjalan kaki dari rumah ke rumah untuk menjual regulator tabung gas LPG. Waktu itu yang jadi bahan bakar rumah tangga masih minyak tanah, jadi pemilik tabung gas ga sebanyak sekarang. Makanya jualannya dor to dor.
Saya di Cobra Group itu nggak lama, hanya 5 hari... Fast forward - Tahun 2006 saya dapat pekerjaan di perusahaan pialang, sebagai sales, istilah kerennya "marketing." Sekian bulan nggak closing saya menyerah jadi sales, saya kemudian mencoba melamar menjadi admin di situ. Karena saat itu mereka sementara mencari satu orang admin pria, saya melihat peluang itu, saya nekat banting setir menghadap manager saya untuk pindah posisi, dari sales ke admin.
Dengan campur tangan Tuhan dan doa ibu, saya pun menjadi admin. Dealing and Settlement Staff - itu jabatan saya, keren kan? Orang pialang BBJ pasti kenal dengan jabatan itu. Lucunya, saya diterima bukan karena latar belakang pendidikan saya sebagai sebagai seorang Sarjana Ekonomi, tapi karena saya tahu komputer. Waktu itu saya dites komputer untuk mengerjakan soal MS Excel.
Fast forward lagi... Tahun 2010, perusahaan pialang tempat saya bekerja collapse. Aduh... Pengangguran nih, itu di pikiran saya. Tapi Tuhan beranugerah kepada saya. Sekitar satu bulan sebelum perusahaan kami tutup, si bos menawarkan pekerjaan baru kepada saya. Ternyata beliau sudah mempunyai sekoci penyelamat ketika dia tahu perusahaan kami itu akan tenggelam.
Pak Bos menawarkan kepada saya pekerjaan sebagai sales di perusahaan baru itu. Saya pun menyanggupinya, dalam hati saya bilang... ya sales lagi deh. Tapi ga masalah, saya memberanikan diri untuk mencoba, toh awal karir saya juga dari sales dan saya kan Sarjana Ekonomi (menggembalakan diri sendiri).
Tahun 2011 Saya mulai bekerja, namun ada sedikit masalah, saya seorang Sarjana Ekonomi, tapi yang saya jual barang-barang engineering. Bagi saya itu masalah, dan memang benar masalah. Saya susah sekali untuk closing penjualan, dan tidak pernah mencapai target penjualan "sales gagal." Tapi kembali lagi saya katakan, Tuhan beranugerah kepada saya. Waktu itu, perusahaan tempat saya bekerja tidak pernah memecat salesnya walaupun tidak capai target penjualan.
Berjalan waktu, tahun 2014 perusahaan menerapkan sistim komputerisasi Systems Application and Products in Data Processing (SAP) untuk perbaikan manajemen data perusahaan. Mereka kemudian membutuhkan tenaga admin khusus untuk menjadi operator SAP di cabang Manado. History repeat it self, kejadian di 2006 kembali lagi terjadi di 2014. Saya menyerah jadi sales, saya melamar menjadi admin SAP, puji Tuhan pimpinan menerima lamaran saya. Dan di situlah saya bekerja sampai hari ini.
Ilustrasi wawancara kerja - Foto: istock |
Merangkum semua pengalaman yang saya bagikan di atas, ada lima tips untuk dapat pekerjaan yang dapat saya bagikan. Tips saya ini mungkin bukan tips yang ideal, tapi untuk survival, bertahan hidup, boleh dicoba.
Tips #1
Jujur. Kejujuran, integritas, adalah modal utama modal dasar. Kamu nggak smart nggak apa-apa, tapi kalau kamu jujur kamu akan dicari orang. Skill dapat di-upgrade setelah kamu diterima bekerja, tapi kalau kamu tidak jujur, reputasimu akan hancur.
Tips #2
Disiplin ilmu tidak boleh tunggal. Kamu jangan mengandalkan satu disiplin ilmu saja, kamu harus belajar mengembangkan diri. Untuk saat ini kemampuan berkomunikasi, interpersonal skill dan menguasai teknologi akan sangat membantu untuk kamu mendapat pekerjaan. Kata Prof. Rhenald Kasali: "Lintas disiplin lebih baik dari disiplin tunggal." Banyaklah bertanya dan membaca, keep learning.
Tips #3
Mulailah berkarir dengan menjadi seorang sales. Hilangkan sikap yang suka memilih pekerjaan. Belajarlah menjadi seorang sales, karena lowongan pekerjaan yang paling banyak adalah pekerjaan sebagai sales. Itu fakta di dunia kerja, karena setiap usaha pasti butuh orang untuk menjual produk mereka.
Tips #4
Hormat orang tua. Ini sangat penting, di dalam Alkitab ada tertulis "Hormatilah ayahmu dan ibumu - ini adalah suatu perintah penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efesus 6:2,3)
Tips #5
Berharap penuh kepada Tuhan, serta berdoalah memohon anugerah Tuhan.
Di masa pandemi Covid-19 ini kamu jangan menjadi stres atau frustrasi. Manfaatkan waktu-waktu yang ada untuk memperlengkapi diri jangan meratapi kehidupan, jika waktunya tiba kamu sudah siap. Kalau kata para motivator, sukses itu datang ketika kesempatan bertemu dengan kemampuan atau skill.
Saya ingin membagikan berkat untuk kamu yang membaca ini "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 2:28) - Waktu Tuhan pasti yang terbaik. Untuk kamu yang belum mendapat pekerjaan, selamat berjuang. Tuhan Yesus mengasihimu.
Komentar
Posting Komentar