Work for your dreams! Itu kalimat motivasi yang sering kita baca, atau dengar dari para motivator. Jika kita bekerja di bidang yang kita impikan tentu akan sangat menyenangkan. Orang yang senang memacu adrenalin, berprofesi sebagai pembalap, orang yang suka jalan-jalan berprofesi sebagai travel vlogger, seorang Youtuber. Bahkan sekarang, orang yang suka main game bisa berprofesi sebagai pro player dan mendapatkan banyak uang.
Mengerjakan pekerjaan yang kita impikan merupakan hal yang sangat menyenangkan dan menjadi harapan banyak orang, termasuk saya. Saya punya mimpi menjadi seorang Blogger profesional yang bisa menghasilkan uang dari Blog. Saya tidak akan membahas itu, sekarang saya mau membagikan cerita tentang seorang perempuan asal Polandia, usia 31 tahun, Eva Zu Beck.
Profil Eva Zu Beck.
Eva Zu Beck merupakan seorang story teller dan Youtuber asal Polandia. Pertama kali saya melihat channel Youtube Eva, di awal November, tepatnya tanggal 3 November 2022 (thanks to Youtube algorithm), jadi belum ada sebulan. Saya tertarik untuk subscribe, karena kontennya menarik, inspiratif, dan Eva Zu Beck memproduksi semua kontennya seorang diri, tanpa tim. Dia suka melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang jarang dikunjungi para traveler, bahkan mungkin belum diliput oleh media mainstream. Hampir semua perjalanan yang dia lakukan, dilakukannya seorang diri, ditemani Vilk, anjing K9 miliknya. ⎼ jaw-dropping 😲. ⇩
7 Days Horse Trekking ALONE in Mongolia.
Tour of WROCLAW's most beautiful places with a LOCAL.
Eva Zu Beck telah menjelajah ke berbagai tempat di Asia, Eropa, dan Amerika. Yang paling jauh itu, ke Prudhoe Bay di Alaska, bagian paling Utara Bumi yang bisa ditempuh dengan mobil lewat jalur darat, perjalanan yang cukup berbahaya. ⇩
Surviving the Loneliest Road in America.
Mengubah Mimpi Jadi Kenyataan.
Eva Zu Beck benar-benar menghidupi mimpinya. Dia memilih untuk meninggalkan pekerjaannya dengan gaji yang baik, kenyamanan hidup di kota London demi mewujudkan mimpinya untuk menjelajah dunia. "The world belong to the brave" itulah kata-kata yang dia sementara jalani saat ini.
"Saya menjalani kehidupan yang ideal sebagai karyawan di London: Pekerjaan yang enak dan bergaji tinggi, membuat saya merasa cemas dan terpaku pada 'sistem.' Hubungan sosial yang tampak 'sempurna' di permukaan dan ketergantungan yang berlebihan pada hal-hal materi untuk mengisi hidup saya, membuat saya mulai menyadari bahwa ini bukanlah kenyataan yang ingin saya jalani. Singkat cerita, saya berhenti dari pekerjaan saya, meninggalkan kehidupan pribadi saya, pindah dari London dan memesan tiket ke Nepal, dengan harapan bisa bercerita di YouTube, walaupun minim pengalaman dalam pembuatan film.
Begitulah petualangan saya dengan konten Travel Vlogger dimulai. 3 tahun kemudian, saya memproduksi acara perjalanan saya sendiri di YouTube, membuat film perjalanan untuk brand-brand yang mau menggunakan keahlian saya, dan membuat film dokumenter tentang travel. Misi saya adalah menyebarkan pesan keberanian, kepositifan, dan kemandirian."✱
O... by the way, Eva Zu Beck pernah di-hire oleh beberapa media internasional seperti TRT World, EURO News, dan Deutsche Welle (DW) untuk menjadi host di beberapa mata acara travel milik mereka. Sudah bisa kita bayangkan seperti apa kualitas Eva Zu Beck.
Realitas Yang Harus Dihadapi
Mengubah mimpi menjadi kenyataan tidak semudah saya mengetik judul artikel ini, atau seindah kata-kata motivasi dari para motivator. Untuk mengubah mimpi jadi kenyataan kita butuh kecerdasan intektual, kecerdasan emosional, dan mempunyai kalkulasi, hitung-hitungan yang tepat, kita butuh riset bertahun-tahun. Itu tidak mudah.
Eva Zu Beck bisa memproduksi 187 vidio bukan hal yang main-main, demikian juga para pembalap mobil, seperti Rifat Sungkar, Alexandra Asmasoebrata. Para pro player e-sport, Nizar 'Microboy' Lugatio, Muhammad 'Ryzen' Albi, mereka bisa jadi seperti mereka saat ini karena mereka melewati proses yang tidak banyak orang mau melakukannya, termasuk saya... 😄
Penutup.
Saya membuat konten ini untuk mengingatkan diri saya bahwa ada banyak cara untuk berhasil, tapi saya harus mau berusaha dan konsisten. Saya pernah dengar kalimat ini, mohon koreksi jika salah ⎼ Kerjakan apa yang kita tidak suka, supaya nanti kita bisa menikmati apa yang kita suka. ⎼ Eva Zu Beck dan nama-nama lain yang saya sebut di atas, saya duga mereka bagun lebih pagi, atau tidur lebih larut dari orang-orang pada umumnya. Saat orang lain have fun, party, clubing, nonton film streaming, saya yakin mereka sedang belajar, latihan, produksi konten, dlsb. Jadi, ... jangan kita hanya suka mengatakan "success is my right!" tapi malas-malasan saja, kita harus bangkit, belajar, rajin, dan yang terpenting konsisten.
Catatan kaki
Ini keren! Asli menurutku perempuan yang enggak menye itu powerful. Lihat profilnya dia yang tangguh dan berani explore destinasi menegangkan secara solo itu yang bikin wow. Dan suka sekali dengan kata "the world belong to the brave".🫰👏
BalasHapusHi Dinda, terima kasih sudah memberikan tanggapannya. ya, ekstim juga si Eva ini. saya suka melihat vlog2 yang dia buat. rapih dan story tellingnya keren.
HapusWah.. Motivasi baru nih *Kerjakan apa yang kita tidak suka, supaya nanti kita bisa menikmati apa yang kita suka* Biasanya sih gak pernah mau mengerjakan sesuatu yang gk disukai krn hasilnya pasti jelek
BalasHapusya betul, itu tantangannya. Terima kasih Munasyaroh sudah memberikan tanggapan.
HapusInspirasi seperti Eva Zu Beck dan konsistensi .... bis ajadi kuntji. Semoga berhasil menggapai mimpi ya Kak.
BalasHapusHi,... Terima kasih Mugniar, kamu juga ya ... salam sukses.
HapusSepertinya setelah baca tulisan ini aku mau coba nonton youtubenya Eva Zu Beck, selama ini sering nonton traveller laki-laki seperti Drew Brinsky yang dulunya guru terus banting setir jadi traveler. Tapi pasti tantangan travelingnya beda antara perempuan dan laki-laki.
BalasHapuswah kita saling tukar info nih, kl gitu, aku akan liat channelnya Drew Brinsky. Terima kasih Niken sudah memberikan tanggapan.
HapusMeninggalkan rutinitas kerja yang berada di zona nyaman dan mendukung kita itu tidaklah mudah. Tapi Eva Zu bisa membuktikan kalau dia sanggup menjadi travel blogger dan sukses karenanya. Salut bgt!
BalasHapus