Bulan Agustus ini sampai nanti September merupakan puncak dari fenomena El Nino yang membuat musim kemarau tahun ini menjadi lebih "menantang" Apa itu El Nino?
El Nino adalah fenomena pemanasan permukaan laut yang tidak biasa di Samudera Pasifik bagian timur tropis. El Nino merupakan fase "hangat" dari fenomena yang lebih besar yang disebut El Nino-Southern Oscillation (ENSO). Fase "dingin" dari ENSO disebut La Nina, yang merupakan fenomena pendinginan permukaan laut di wilayah yang sama¹.
El Nino terjadi ketika angin pasat yang biasanya bertiup dari timur ke barat di kawasan tropis melemah atau berbalik arah. Hal ini menyebabkan air hangat yang terkumpul di Pasifik barat mengalir ke timur, menggantikan air dingin yang biasanya naik dari kedalaman di Pasifik timur. Air hangat ini mempengaruhi tekanan udara, pola angin, dan curah hujan di berbagai wilayah di dunia¹.
El Nino biasanya berlangsung selama 9-12 bulan dan terjadi setiap 2-7 tahun sekali. El Nino terkuat yang pernah tercatat adalah pada tahun 1997-1998, yang menyebabkan bencana alam seperti banjir, kekeringan, badai, dan kebakaran hutan di berbagai negara. El Nino juga mempengaruhi ekosistem laut, seperti menyebabkan penurunan populasi ikan dan kematian terumbu karang¹.
Indonesia adalah salah satu negara yang sering terdampak oleh El Nino. El Nino biasanya menyebabkan penurunan curah hujan atau menuju kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Hal ini dapat berdampak pada sektor pertanian, kesehatan, energi, dan lingkungan².
Untuk mengantisipasi dampak El Nino, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya, seperti mempersiapkan bantuan air bersih, menyiapkan irigasi darurat, mengoptimalkan penggunaan air tanah, mengawasi potensi kebakaran hutan dan lahan, serta meningkatkan koordinasi antar lembaga terkait². Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan adaptasi, seperti menanam tanaman yang tahan kekeringan, menghemat penggunaan air, menjaga kesehatan diri dan lingkungan, serta mengikuti informasi cuaca dari BMKG⁴.
Mari kita berhati-hati dan bijak dalam menggunakan air bersih, karena nampaknya fenomena El Nino ini masih akan panjang ke depan. Jangan membakar sampah sembarangan, jangan buang korek api atau puntung rokok sembarangan. Bencana tidak bisa kita hindari, tapi dengan kehati-hatian kita bisa meminimalisir bencana seperti kebakaran dan kekeringan.
Source:
(1) El NiƱo - National Geographic Society. https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/el-nino/.
(2) El Nino di Indonesia 2023, Wilayah yang Terdampak dan Antisipasinya. https://www.liputan6.com/hot/read/5282028/el-nino-di-indonesia-2023-wilayah-yang-terdampak-dan-antisipasinya.
(3) Apa Itu El Nino? Ini Pengertian, Dampak, dan Bedanya dengan ... - detikNews. https://news.detik.com/berita/d-6758231/apa-itu-el-nino-ini-pengertian-dampak-dan-bedanya-dengan-la-nina.
(4) E-Learning System of Polines (ELNINO). https://elnino.polines.ac.id/.
Foto ilustrasi - https://www.kompas.com/sains/image/2023/08/03/183000023/mengenal-el-nino-fenomena-yang-pengaruhi-musim-kemarau-di-indonesia?page=1
Komentar
Posting Komentar