Awal Mei lalu heboh di Twitter saat seorang netizen perempuan dengan nama akun @qu***jojo speak up tentang pelecehan seksual yang dialaminya tahun 2018 silam. Menurut dia, pelaku pelecehan tersebut adalah seorang public figure bernama Gofar Hilman. Pada awal Juni, melalui akun twitternya @pergijauh, Gofar membantah tudingan tersebut.
Ilustrasi foto: Stop sexual harassment - freepik.com |
Apa itu pelecehan seksual?
Saya kutip dari Kompasiana - Sutiono Gunadi, menurut definisi pelecehan seksual adalah perilaku, ucapan, isyarat atau pendekatan terkait seks yang tidak diinginkan oleh salah satu pihak. Namun hal ini sering terjadi di lingkungan dimana terdapat kondisi yang memilki kekuasaan (pelaku) dan yang dipaksa menerima pelecehan (korban). Meski pada kenyataannya, pelecehan seksual dapat dialami oleh siapapun, tanpa mempedulikan usia maupun gender. Baik perempuan maupun laki-laki dapat menjadi korban pelecehan seksual dalam berbagai bentuk.
Pelecehan seksual dapat terjadi dari yang sifatnya ringan atau sepele hingga tindakan kekerasan. Melakukan panggilan secara verbal ('cewek godain kita dong') atau sekedar siulan iseng sudah merupakan pelecehan seksual. Selama satu pihak merasa tidak nyaman dengan perlakuan ini. Tindakan ini pada beberapa buku psikologi disebut dengan istilah 'catcalling' seperti saat ada seseorang yang iseng memanggil seekor kucing yang lewat dengan panggilan "pus, pus".
Di lingkungan tempat belajar dan tempat kerja, sering kali Anda temukan atau jumpai seorang pemuda yang melakukan godaan ringan pada pemudi yang sedang lewat.
Bahkan seringkali ditambah dengan komentar cabul atau humor mengenai seks dari gender tertentu terhadap gender lainnya. Tujuan awalnya hanya humor belaka, tapi lambat laun akan berkembang pada tindakan fisik yang mengarah pada seks. Humor dengan konten seksual ini bahkan dilakukan terus menerus, apalagi bila didukung oleh beberapa teman lain. Yang sering terjadi dilakukan pada perempuan dengan status janda. Karena ada stigma bahwa perempuan yang sudah mengenal seks, pasti ingin melakukannya lagi.
Bahkan teman di kampus atau tempat kerja, secara terang-terangan atau vulgar berani mengajukan permintaan untuk melakukan seks, dari mulai ajakan halus untuk berkencan. Padahal ajakan ini sudah berkali-kali ditolak, tetapi tetap terus diulang-ulang, hingga cenderung memaksa. Kasus ini sering terjadi di lingkungan sejajar atau dengan status yang sederajat.
Tindakan yang tergolong pelecehan seksual lainnya adalah memandangi secara terus menerus oleh pelaku terhadap korban. Meski sudah dilakukan penolakan, namun pelaku tetap melakukannya terus menerus.
Sikap masyarakat terhadap pelecehan seksual?
Sayangnya tidak banyak dari masyarakat kita yang menganggap ini sebuah hal yang serius, sampai akhirnya muncul kasus pemerkosaan. Mungkin karena kurang dibicarakan, jadi tidak tahu dan menganggap pelecehan seksual "ringan" sebagai perbuatan usil saja, toh tidak sampai kontak fisik. Namun kontak fisik pun jika hanya colek-colek, masih dianggap hal biasa.
Saya melihat diri saya dan lingkungan sosial saya, jujur, kami pernah melakukan catcalling. Saya pribadi baru mengetahui kalau catcalling itu buruk ketika usia dewasa (> 20), saya baru tahu apa itu pelecehan seksual setelah menonton OPRAH Winfrey, sebuah talk show dari Amerika, bukan dari sekolah atau waktu kuliah. Dan semenjak saya tahu apa itu pelecehan seksual, maka saya lebih berhati-hati dan menjaga sikap serta ucapan ketika berada di luar rumah atau ketika online di medsos.
Ada juga sikap victim blaming atau menyalahkan kroban. Ketika ada korban pelecehan bersuara (biasanya korban perempuan) di lingkungan sosialnya atau di media sosial, maka ada (banyak) orang yang menyalahkan si korban karna tidak bisa jaga diri atau penampilannya yang terlalu menggoda sehingga pelaku melecehkan si korban. Sudah jatuh, tertimpa tangga.
*Saya menambahkan perbincangan Deddy Corbuzier dan Coki Pardede di Podcast #CLOSETHEDOOR tentang isu pelecehan seksual terkait kasus yang menyeret nama Gofal Hilman sebagai informasi dan untuk menambah wawasan kita tentang isu ini - link ditambah pada 22 Juni 2021. HARAP DITONTON SAMPAI HABIS.
Pelecehan seksual merupakan masalah global
Ternyata kasus pelecehan seksual bukan hanya masalah di Indonesia tapi menjadi masalah global, dan korban terbanyak adalah perempuan. Oktober 2017 muncul gerakan #MeToo yang mengglobal, gerakan yang melawan pelecahan seksual. Gerakan ini mengikuti tuduhan pelecehan seksual terhadap Harvey Weinstein. Tarana Burke, seorang aktivis sosial dan pengorganisir komunitas dari Amerika Serikat, mulai menggunakan frasa "Me Too" pada awal tahun 2006, dan frasa ini kemudian dipopulerkan oleh aktris Amerika Alyssa Milano di Twitter pada tahun 2017. Milano mendorong para korban pelecehan seksual untuk mengetweet tentang hal itu dan "memberi orang gambaran dari besarnya masalah ini". Sejumlah posting dan tanggapan terkenal dari selebritas-selebritas Amerika, antara lain Gwyneth Paltrow, Ashley Judd, Jennifer Lawrence, dan Uma Thurman segera menyusul.
Menghindari/mencegah pelecehan seksual
Lantas apa yang harus kita lakukan? Setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual. Saya kutip dari berbagai sumber:
- Orang tua wajib memberitahukan kepada anaknya tentang adanya pelecehan seksual sejak dini.
- Dunia pendidikan harus meng-edorse isu ini supaya sejak dini anak-anak sudah tahu apa itu pelecehan seksual.
- Bila di tempat belajar atau di tempat kerja mendapat panggilan pada waktu yang sepi, ajaklah selalu teman guna menemani Anda pada saat menghadap atu menemui panggilan.
- Berani berkata “tidak, jangan, saya laporkan, dan tidak mau.”
- Berani melaporkan tindakan pelecehan seksual seringan apapun pada tempat pengaduan yang terpercaya.
*iGrafen21
_________________________
Komentar
Posting Komentar