Coba bayangkan, Anda memiliki ide brilian yang Anda pikir bisa mengubah bisnis atau usaha Anda menjadi lebih baik. Atau mungkin ide brilian Anda bisa meningkatkan produksi atau penjualan di tempat Anda bekerja, Anda begitu bersemangat untuk mewujudkannya, tetapi kemudian Anda menemukan bahwa ada banyak rintangan, hambatan, dan tantangan yang menghalangi Anda. Anda mungkin akan merasa frustrasi, putus asa, atau bahkan menyerah karena merasa tidak mampu atau tidak memiliki sumber daya yang dibutuhkan.
Berangkat dari gambaran tersebut, kita bisa melihat bahwa untuk mengimplementasikan sebuah ide bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang memiliki ide-ide kreatif dan inovatif, tetapi hanya sedikit yang berhasil mewujudkannya. Mengapa demikian? Apa yang membuat implementasi dari sebuah ide menjadi begitu sulit? Apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi kesulitan dalam mengimplementasikan ide kita itu?
Salah satu caranya adalah, kita mempelajari pengalaman dan wawasan dari orang-orang yang telah berhasil melakukannya. Pengalaman adalah guru yang terbaik bukan? Nah, siapa ya kira-kira orang itu, seseorang yang berpengalaman dan telah berhasil? Pada kesempatan ini saya mengusulkan seseorang bernama Guy Kawasaki, kita bisa belajar dari dia. Guy Kawasaki, dia seorang pengusaha, penulis, dan pendiri beberapa perusahaan teknologi. Guy Kawasaki adalah seorang ahli dalam bidang kreativitas, inovasi, dan entrepreneurship. Dia telah menulis lebih dari 15 buku tentang topik-topik ini, termasuk The Art of the Start, Enchantment: The Art of Changing Hearts, Mind and Actions. Juga The Art of Social Media: Power Tips for Power Users. Dia juga sering memberikan ceramah dan seminar di seluruh dunia tentang bagaimana menciptakan produk dan layanan yang mempesona, membangun merek yang kuat, dan menggerakkan kompetisi. Salah satu kutipan terkenal dari Guy Kawasaki adalah: “Ide itu mudah, tetapi mengimplementasikannya itu sulit.” ─ Inilah yang menjadi ide awal saya membuat konten ini, untuk membantu diri saya sendiri, serta saya berharap juga bisa bermanfaat bagi Anda. Untuk bagaimana kita bisa mengimplemetasikan ide-ide kita.
Oke, kita lanjut... Kalimat dari Guy Kawasaki di atas itu menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh banyak inovator dan kreator dalam mewujudkan ide-ide mereka menjadi produk atau layanan yang sukses di pasar. Guy Kawasaki menjelaskan bahwa memiliki ide adalah hal yang mudah, karena ide bisa datang dari mana saja, kapan saja, dan siapa saja. Ide bisa berasal dari pengalaman pribadi, observasi, inspirasi, atau imajinasi. Ide bisa berupa solusi untuk masalah yang ada, peningkatan untuk produk atau layanan yang sudah ada, atau sesuatu yang sama sekali baru dan belum pernah ada sebelumnya.
Baca juga: Cara Mengubah Mimpi Jadi Kenyataan (Eva Zu Beck Way)
Namun, memiliki ide saja tidak cukup. Ide harus diimplementasikan, yaitu diwujudkan menjadi sesuatu yang nyata, yang bisa digunakan, dinikmati, dan dihargai oleh orang lain. Inilah yang sulit, karena implementasi ide membutuhkan banyak hal, seperti:
- Rencana yang jelas dan terperinci tentang apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.
- Sumber daya yang cukup dan sesuai, seperti modal, tenaga kerja, peralatan, teknologi, bahan baku, dan lain-lain.
- Keterampilan dan pengetahuan yang relevan dan memadai, seperti desain, pengembangan, pemasaran, penjualan, manajemen, dan lain-lain.
- Kerjasama dan komunikasi yang efektif dan harmonis, baik dengan tim internal maupun dengan pihak eksternal, seperti mitra, pelanggan, pemasok, investor, dan lain-lain.
- Adaptasi dan fleksibilitas yang tinggi, untuk menghadapi perubahan, ketidakpastian, dan risiko yang mungkin terjadi selama proses implementasi ide.
- Evaluasi dan validasi yang objektif secara berkala, untuk mengukur kemajuan, kinerja, dan dampak dari ide yang diimplementasikan, serta untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan.
- Kurangnya dukungan atau minat dari pihak lain, seperti atasan, rekan kerja, pelanggan, investor, atau bahkan keluarga dan teman.
- Kurangnya pemahaman atau kesepakatan tentang visi, misi, tujuan, dan nilai dari ide yang diusulkan, baik di antara tim internal maupun dengan pihak eksternal.
- Kurangnya keterampilan atau pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan, menguji, atau memasarkan ide, atau kesulitan untuk menemukan atau merekrut orang yang memiliki keterampilan atau pengetahuan tersebut.
- Kurangnya sumber daya atau fasilitas yang dibutuhkan untuk mewujudkan ide, atau kesulitan untuk mendapatkan atau mengelola sumber daya atau fasilitas tersebut.
- Kurangnya waktu atau kesempatan untuk mengerjakan ide, atau adanya prioritas atau tuntutan lain yang mengganggu atau menghalangi proses implementasi ide.
- Kurangnya inovasi atau kreativitas untuk menemukan atau menciptakan solusi yang unik, menarik, dan berbeda dari yang sudah ada, atau adanya persaingan atau plagiarisme yang mengancam atau merusak ide.
- Kurangnya feedback atau umpan balik yang konstruktif dan bermanfaat dari pihak lain, atau adanya kritik atau penolakan yang destruktif dan menyakitkan dari pihak lain.
- Kurangnya motivasi atau kepercayaan diri untuk melanjutkan ide, atau adanya rasa takut, ragu, atau malas yang menghambat atau menghentikan proses implementasi ide.
Mantap mas bro, ini berkaitan dengan saya, tapi ide saya kebanyakan terhalang dengan Dana Dan kurang berani terjun
BalasHapusterima kasih Anonim, tetap samangat! semoga konten di atas ini bermanfaat, semoga ke depan kamu juga bisa lebih berani dan mendapat solusi utk modal.
HapusTerima kasih atas tips Guy Kawasaki nya. Bisa saya terapkan ini. Semoga bisa jadi pribadi yang lebih baik.
BalasHapussaya senang jika ini bermanfaat .. semangat Novi!
HapusSepakat, Kak. Jika menunggu ide sempurna sampai kapan? Sementara banyak orang di luar sana sukses dengan ide sederhana yang ia implementasikan segera dengan terencana.
BalasHapusIni saya banget kayaknya Kak, sering banget idenya berserakan di otak ini, tapi sayang pada saat implementasi kesulitan menterjemahkannya, atau justru sudah dibuat planning, tetep aja kesulitan implementasinya, tipsnya pastinya membantu banget
BalasHapusBerkarya nyata itu yg lebih utama ya kak, dari pada tidak dituangkan dalam bentuk karya. Yang terpenting adalah kerja keras untuk mewujudkannya. Duh jadi self reminder ini mah. TFS
BalasHapusSaya sampai punya list ide..tapiii belum banyak eksekusi.. butuh motivasi kuat buat eksekusi hehe
BalasHapusTerima kasih tipsnya, saya butuh ini nih agar ga hanya bermimpi saja tetapi juga dapat merealisasikannya, walaupun tidak mudah yang penting berproses, selama ini kurang rinci ternyata
BalasHapusKalau menunggu sempurna pastinya kita tidak akan pernah bergerak. Justru dengan bergerak, kita akan tahu salah dan kurangnya di mana yang membuat ide kita terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi.
BalasHapusNah betul sekali, kurangnya fasilitas bisa menghambat ide kita dan itu yg sy rasakan sekarang. Dan terima kasih dari sini saya jadi menemukan solusinya yaitu mencari mitra yg bisa mendukung fasilitas tsb.
BalasHapusApa yang dijabarkan oleh Guy Kawasaki ini memang benar-benar lugas dan lengkap ya. Ini jelas bisa jadi jalan hebat untuk kita bangun design of thinking.
BalasHapusSemua ide yang hebat memang berawal dari perencanaan yang matang juga ya. Diperlukan proses analisis SWOT yang mendalam.
BalasHapus